Episode PutCast kali ini membahas salah satu isu krusial yang tengah mengguncang kota Yogyakarta. Yakni, rencana proyek revitalisasi besar-besaran di kawasan Taman Sari. Ini bukan sekadar proyek pembangunan biasa. Revitalisasi ini menyentuh kawasan yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Tempat di mana jejak masa lalu masih terasa di setiap sudut bangunan, dan kehidupan warga yang berlangsung turun-temurun.
Taman Sari bukan sekadar ikon wisata heritage, ia juga menjadi rumah bagi banyak keluarga. Di tempat inilah, sejarah dan realitas sosial saling bersinggungan. Rencana pemerintah dan pemangku kebijakan untuk “mengembalikan kejayaan” Taman Sari seperti di masa silam memang terdengar menjanjikan. Namun di balik narasi pelestarian itu, muncul berbagai pertanyaan besar yang tak bisa begitu saja diabaikan.
Siapa yang paling diuntungkan dari proyek ini? Siapa pula yang harus berkorban atau bahkan mungkin terpaksa angkat kaki dari tanah tempat mereka bertumbuh?
Selain itu, berapa besar anggaran yang digelontorkan? Apakah revitalisasi ini sungguh demi menjaga warisan budaya? atau justru menjadi pintu masuk bagi penggusuran yang dibungkus janji manis pembangunan?
Simak perbincangan hangat dan kritis antara Kepala Suku Mojok dan Prabu Yudianto, seorang jurnalis sekaligus seniman yang selama ini aktif mengawal isu urban dan budaya di Yogyakarta. Obrolan ini bukan sekadar bincang santai. Ini adalah upaya menggali makna dari “revitalisasi”, sebuah kata yang terdengar indah, namun mungkin menyimpan luka yang tak berdarah.