Kiat-kiat Split Bills Paling Ampuh Bikin Awet Pacaran Mojok.co
artikel

Kiat-kiat Split Bills Paling Ampuh Bikin Awet Pacaran

Siapa yang masih ngutang pas jalan bareng pacarnya? Hayo, ngaku~

Pekan lalu linimasa Twitter saya kembali digegerkan oleh polemik urunan bayar saat kencan. Split bills, istilah keminggrisnya. Ini bermula dari seorang mbak-mbak yang enggak terima diajak patungan di restoran fine dining, lalu bikin utas Twitter panjang lebar soal si teman kencan. Mereka baru kenalan hari itu dan mbaknya sendiri yang menentukan buat makan di restoran mahal tersebut. Cekcok daring itu pun diramaikan berbagai macam respons yang membuatnya bertengger awet di kolom trending.

“Segitunya cuma karena keong? Aku bakal meledakkan diri kalau jadi cowoknya,” komentar seorang warganet. Mas dan mbak yang berantem itu memang memesan escargot, bekicot mewah ala Prancis, dalam pertemuan mereka. Selain bikin ketawa, komentar-komentar tersebut juga bikin saya berpikir tentang budaya nge-date di Indonesia. Kenapa cowok-cowok seringkali dibebani ekspektasi untuk mengongkosi kencan dan keseluruhan hubungan pacaran, ya?

Saya percaya prinsip it takes two to tango”. Butuh dua orang yang berupaya sama-sama keras untuk bikin hubungan jadi lebih bermakna dan menyenangkan untuk dijalani. Bukan cuma tentang perkara emosional, tapi juga urusan praktis seperti finansial. Karena enggak punya banyak pengalaman berkisah-kasih, saya menanyakan persoalan ini kepada beberapa teman yang sudah lebih berpengalaman. Apa saja, ya, kiat-kiat split bills paling ampuh bikin awet pacaran?

Kiat #1: Pisah nota

Kiat pertama adalah bentuk paling harfiah dari split bills, yakni pisah nota. Metode ini dapat dilakukan dengan membayar pesanan sendiri-sendiri di kasir, terutama ketika sedang berkunjung ke kafe atau tempat yang sistemnya bayar duluan. Bisa juga dengan meminta pisah nota di restoran yang sistemnya bayar terakhir.

Meskipun efisien, kelemahan kiat ini terletak pada sifatnya yang terlampau praktis dan tidak intimate. Kayak anak sekolah patungan habis bukber, gitu. Sebab itulah, Juleha, seorang teman dekat yang menjadi narasumber tulisan ini, tidak begitu menyukainya. (“Rasanya kayak gimana, gitu,” komentar Juleha.) Jika menurutmu enggak masalah, ya, enggak apa-apa. Toh metode ini memang paling cepat dan tidak punya banyak potensi konflik. Usai kencan, enggak perlu lagi, deh, sibuk menghitung siapa bayar berapa.

Kiat #2: Dibayar dulu oleh satu pihak

Pada kiat kedua kamu dan mas/mbak pacar dapat memutuskan siapa yang akan bertanggungjawab bayar di kasir. Begitu nanti sudah masuk mobil atau siap boncengan, baru pihak yang satu lagi membayar bagiannya. Bisa sesuai pesanan, bisa juga dibagi rata sama besar. Kamu dapat menghitung manual di kalkulator, dapat pula memakai aplikasi yang bisa sekaligus menghitung pajak kalau bego matematika kayak saya.

Metode yang kedua ini lebih digemari Juleha. Itu juga yang sering ia praktikkan bersama mas pacar, apalagi teknologi yang kian berkembang terus menawarkan beragam pilihan membayar. Selain cash, yang bersangkutan juga dapat mengganti uang dengan transfer ke e-bank atau aplikasi belanja daring. Cocok buat kamu yang mengimani modern love versi 4.0.

Kiat #3: Bergantian membayar tiap kencan

Kiat ketiga menawarkan split bills dengan pendekatan jadwal piket. Persis yang dulu kamu terapkan saat sekolah. Kamu dan mas/mbak pacar dapat bergantian membayar sesuai jadwal. Kalau pekan ini kamu yang bayar, pekan depan gantian. “Jadwal” ini juga bisa dibagi sesuai aktivitas. Misalnya, kamu membayar makan dan dia membayar tiket nonton.

Kiat ini sering digunakan Joko, salah satu teman yang juga menjadi narasumber. “Aku bakal kongkalikong di awal supaya jelas,” ujarnya. Metode yang satu ini memang lebih praktis sebab tidak perlu menghitung detail pembagian uang. Kalian juga harus sadar jadwal masing-masing, ya. Seperti piket yang bikin kelas bersih, split bills akan bikin hubungan jadi lebih harmonis.

Kiat #4: Bikin “kata sandi” dengan pasangan

Kiat keempat ini diperkenalkan oleh Juleha. Kalau kalian juga suka mencoba berbagai macam metode, kiat satu ini bisa menjadi pilihan. Juleha dan mas pacar punya dua kata sandi yang menurut saya cukup canggih. Kalau bilangnya kali ini aku pengin traktir, berarti pihak satunya tidak perlu mengganti. Kalau bilangnya kali ini aku dulu saja yang bayar, berarti pihak satunya akan mengganti uang yang sudah dikeluarkan sepulangnya dari tempat kencan.

Sungguh metode yang memudahkan hidup. Tak heran mereka lancar yang-yangan tanpa banyak masalah. Kamu pun dapat menyontek metode satu ini dengan menyusun kata sandimu sendiri dengan sang pacar.

Kiat #5: Bikin rekening patungan

Kiat kelima datang dari adik saya sendiri. Agak mengherankan, sih, sebab ia tampaknya jago betul menavigasi urusan hidup dan permasalahan-beranjak-dewasa. Berbeda dengan kakaknya yang terseok-seok. Adik saya dan pacarnya punya rekening yang khusus mereka buat untuk patungan uang jajan. Tiap satu pihak mengisi rekening dengan nominal tertentu, maka pihak lainnya juga berkontribusi dengan nominal yang sama.

Hasil dari nabung bareng hanya boleh dipakai saat sedang jalan-jalan berdua. Wow, kiat ini menjadi jawaban atas semua weakness points yang ada di kiat-kiat sebelumnya. Metode ini tentu tidak terasa seperti anak sekolah yang patungan, tidak perlu ribet menghitung di kalkulator, tidak perlu mengingat jadwal piket membayar, dan tidak perlu bikin kata sandi dengan pasangan. Plus, kamu juga bisa mencicipi rasanya punya joint account kayak pasangan yang sudah menikah. Doanya memang supaya langgeng sampai nanti, ‘kan?

Lewat mencari tahu kiat-kiat split bills dalam hubungan, saya jadi ikut belajar banyak hal. Kesimpulannya: Kita harus selalu mengomunikasikan kondisi finansial dan preferensi bayar-membayar dengan pasangan. Ini menyangkut perihal yang bisa menjadi amat sensitif, yakni uang. Senang-senangnya bareng, berarti usahanya juga harus bareng. Kalau belum siap bernegosiasi, sini saya bisikin kiat ke-6: enggak usah pacaran dulu!!! Mari duduk sebelahan saja sama saya ngetawain huru-hara keong mahal di linimasa media sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *