Blue Jeans milik Gangga Kusuma dengan Blue Jacket pada Cinta Pertama Mojok.co
artikel

Blue Jeans milik Gangga Kusuma dengan Blue Jacket pada Cinta Pertama

Cinta pertama disebut-sebut susah untuk dilupakan. Lagu Blue Jeans milik Gangga Kusuma dan pengalaman kawan penulis mengonfirmasi pernyataan itu.

Kalau berbicara mengenai kenangan, saya jadi teringat dengan lagunya Gangga Kusuma yang berjudul Blue Jeans. Lagu ini sangat populer di tahun 2020. Saya juga salah satu orang yang akhirnya menambahkan lagu ini untuk masuk ke dalam playlist. Blue Jeans adalah lagu yang mengajak untuk bernostalgia ke masa ketika seseorang memiliki kisah cinta sederhana, misalnya seperti masa cinta di SMA dan cinta pertama. Tak jarang orang-orang menemukan cinta pertamanya di bangku SMA.

Apa sih yang terlintas di benak kalian tentang cinta pertama? Apakah cinta pertama merupakan hal yang sulit untuk dilupakan? Mungkin beberapa orang akan mengiyakan bahwa cinta pertama adalah hal yang sulit dilupakan. Sebab pada beberapa hal, cinta pertama kadang menjadi turning point hidup seseorang. Seperti di film Thailand berjudul First Love: Crazy Little Thing Called Love. Kalian pastinya tidak akan asing dengan film yang satu ini. Film tersebut mengisahkan tentang seorang gadis SMA bernama Nam, yang jatuh cinta pada kakak kelasnya yang tampan.

Dari film tersebut kita bisa melihat bagaimana kekuatan cinta pertama dalam mengubah penampilan hingga hidup Nam. Begitu pun dengan kakak kelas yang disukai oleh Nam. Tak disangka ternyata pada akhir cerita, kakak kelas Nam yang bernama Shone juga memiliki perasaan yang sama. Shone sering sekali mengabadikan momen-momen penting Nam dengan kameranya. Lalu, menempelkannya pada sebuah buku diary dan menuliskan notes pada foto-foto yang ia tempelkan. Buku diary itulah yang akhirnya menjadi benda untuk mengawetkan sejarah kisah cinta antara Nam dan Shone.

Gangga Kusuma mengawetkan momen kisah cintanya dengan membuat sebuah karya musik dan Shone membuat sebuah buku diary berisikan foto-foto Nam. Saya juga memiliki seorang teman yang mengawetkan sebuah memori dalam bentuk “kebiasaan”. Mungkin ceritanya akan mirip-mirip dengan lagu Blue Jeans milik Gangga Kusuma. Gangga Kusuma pernah berbicara seperti ini dalam sebuah wawancara di platform Instagram Live bersama GADIS mengenai lagu Blue Jeans,

“Jadi, awalnya aku lagi beresin kamar. Terus, pas lagi beresin lemari, aku menemukan suatu barang, terus barangnya bisa bercerita. Hahaha…

Dulu barangnya dikasih oleh orang yang penting. Aku sudah nggak ingat orangnya. Tapi kerennya, barang itu bisa bawa aku flashback. Nah, aku ngerasa, ‘Ternyata kita nggak bisa lihat barang dari harganya doang.’ Dari situ aku merasa kayak ada sentimental value,” jelas Gangga Kusuma.

Cerita di balik lagu Blue Jeans hampir mirip dengan cerita yang dialami teman saya. Sebut saja namanya Pram. Pada suatu hari, Pram juga sedang membereskan lemari dan menemukan sebuah jaket berwarna biru. Kalau barang yang ditemukan oleh Gangga Kusuma adalah sebuah barang pemberian dari seseorang yang penting, jaket biru yang Pram temukan adalah jaket miliknya sendiri. Namun, jaket tersebut seketika membuatnya teringat pada seseorang yang sampai saat ini masih menempati ruang spesial di hatinya.

Jaket biru itu mengingatkan Pram pada Bunga. Bunga adalah mantan pacar Pram sekaligus cinta pertamanya. Saat Pram menemukan jaket biru itu, ia langsung teringat pada momen-momen bersama Bunga dan jaket biru itu. Salah satu momen yang pertama kali ia ingat saat memegang jaket biru itu adalah ketika hujan turun di suatu sore saat Pram dan Bunga pulang sekolah. Mereka berdua harus berteduh di depan minimarket karena Pram hanya memiliki satu jas hujan. Saat berteduh, Pram melihat jaket yang dikenakan Bunga setengah basah.

Lalu, Pram meminjamkan jaket biru itu dan mengalungkannya pada Bunga. Kata Pram, setelah kejadian itu, jaket birunya selalu dipakai oleh Bunga ketika mereka jalan-jalan. Bahkan saat Bunga tidur pun ia memeluk jaket itu. Menulis kisah Pram dan Bunga membuat saya teringat dengan wajah Pram yang memerah ketika menceritakannya.

Sayangnya, hubungan Pram dan Bunga harus terpaksa berakhir 4 tahun yang lalu. Yah, seperti yang saya katakan di awal bahwa bagi beberapa orang cinta pertama memang sulit untuk dilupakan. Hal itu berlaku untuk Pram, yang sampai saat ini masih melakukan kebiasaan untuk mengenang sang mantan. Cara Pram mengawetkan memorinya dengan Bunga adalah setiap tanggal 19 ia akan pergi sendiri kemana pun dengan menggunakan jaket biru itu.

Kenapa tanggal 19? Tanggal 19 adalah hari di mana Pram dan Bunga sah menjadi sepasang kekasih. Jadi, setiap tanggal itu pada bulan apapun Pram wajib sekali berjalan-jalan sendiri dengan mengenakan jaket birunya. Kadang saya juga heran dengan si Pram, tapi di sisi lain itu adalah caranya untuk mengobati rasa rindu pada Bunga.

Pram… Pram semoga kamu cepat dipertemukan kembali dengan Bunga sebagai jodoh. Biar kisah cintamu dengannya berakhir bahagia seperti di film First Love: Crazy Little Thing Called Love.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *