Nurkhotimah (26) akhirnya meraih gelar S2 Ekonomi Pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia (RI) tahun 2024 lalu. Namun, untuk mendaftar kerja dengan ijazah dari kampus tersebut ternyata tak mudah. Padahal, dari segi kualitas alumninya harus diacungi jempol.
***
Sejak duduk dibangku kuliah S1, Nur, sapaan akrabnya sudah berkiinginan menjadi dosen. Oleh karena itu, ia melanjutkan pendidikannya sampai S2. Di sisi lain, Unhan RI sejujurnya bukan kampus pertama pilihan Nur.
Daftar pilihan kampusnya saat itu cukup banyak. Dan lebih terfokus pada kampus-kampus yang ada di luar negeri, seperti di Turki atau Korea Selatan, tapi tak menutup kemungkinan untuk dia kuliah di dalam negeri.
Kampus dalam negeri yang ia pilih saat itu adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Unhan RI. Bagai durian runtuh, Nur lolos mendapatkan beasiswa S2 di dua kampus tersebut.
Di Universitas Gadjah Mada, ia memilih Jurusan Ekonomi Islam dengan beasiswa LPDP. Di sisi lain, ia juga mendapatkan beasiswa di Jurusan Ekonomi Pertahanan Unhan RI.
“Aku sempat daftar UGM dan keterima beasiswa LPDP, tapi akhirnya ku lepas. Karena proses wawancaranya beriringan dengan seleksi tes di Unhan RI juga untuk S2. Dan kebetulan, pengumumannya saat itu duluan Unhan RI jadi aku harus tanda tangan kontrak,” tutur Nur saat dihubungi Mojok, Kamis (22/5/2025).
Lolos beasiswa S2 di dua kampus top
Melepas beasiswa untuk kuliah di kampus UGM bukanlah keputusan mudah bagi Nur, tapi ia yakin ada pengalaman tersendiri yang akan ia dapatkan di Universitas Pertahanan (Unhan) RI. Salah satu alasan Nur memilih Unhan RI adalah, kampus tersebut terbilang unik.
“Unhan RI itu unik ya karena di bawah pemerintah langsung, tepatnya di bawah Kementerian Pertahanan jadi terkesan eksklusif,” ujar Nur.
Melansir dari laman resmi Unhan RI, kampus yang resmi berdiri tahun 2009 tersebut mengkhususkan diri pada studi pertahanan dari tingkat S1 hingga S3. Meski terkenal dipimpin oleh para perwira tinggi TNI dengan pangkat bintang tiga, Unhan RI merupakan lembaga pendidikan terbuka.
Artinya, masyarakat umum dapat menerima pengajaran, kurikulum, beasiswa, dan studi banding dari kampus tersebut. Ia memberi kesempatan, baik perwira TNI maupun sipil untuk memperdalam ilmu pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Baca Halaman Selanjutnya