ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Perjalanan Menyiksa Rute Tuban-Jombang, Berdesakan dan Berpanasan Melibas Sisi Lain Jalanan Jawa Timur

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
3 April 2025
0
A A
Perjalanan menyiksa rute Tuban-Jombang naik bus Bagong hingga Widji MOJOK.CO

Ilustrasi - Perjalanan menyiksa rute Tuban-Jombang naik bus Bagong hingga Widji. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Saat pertama kali naik bus rute Tuban-Jombang pada Oktober 2023 lalu, saya pikir perjalanan saya terasa menyiksa karena saya sial naik bus Bagong ekonomi versi lama. Sehingga terasa sumpek dan panas bukan main. Karena kondisi bus yang mungil dan berdesakan. Tapi naik bus lain yang lebih bagus (bus Widji) pun ternyata sama saja.

***

Untuk kali kedua di awal April 2025 ini, saat sedang mudik bersama istri ke Jombang, seorang teman menyarankan untuk skip saja jika yang melintas adalah bus Bagong ekonomi versi lama.

Kata seorang teman itu, jika pengin lebih enak, maka pilih bus Widji atau Bagong non ekonomi (karena meski sama-sama mungil dan berpotensi berdesakan, setidaknya versi non ekonomi lebih adem).

Rute Tuban-Jombang akan penuh sejak di Babat

Setelah naik bus jurusan Surabaya-Semarang dari Rembang, kami turun di Jembatan Babat, Lamongan. Agak lama menunggu, akhirnya muncul bus Antar Kota Dalam Provinis (AKDP) untuk rute Tuban-Jombang: bus Widji, pada pukul 11.40 WIB.

“Bus Widji. Semoga lebih enak,” celetuk istri saya.

Meski sama mungilnya dengan bus Bagong, tapi dari bodinya bus Widji tampak lebih menjanjikan kenyamanan.

Saat kami masuk, kursi bagian depan-tengah sudah terisi. Sisa kursi belakang. Maka kami duduk di belakang. Karena bus ekonomi, jelas saja tidak ada AC. Tapi tidak masalah. Kami duduk di dekat jendela, jadi bisa merasakan sepoi-sepoi angin.

Tapi yang luput saya perhitungkan, bus ternyata ngetem lama di Pasar Babat. Lebih banyak penumpang yang masuk dari sana. Walhasil ya dijejal-jejal. Banyak penumpang berdiri dari depan hingga belakang. Dari sinilah perjalanan menyiksa mudik Tuban-Jombang dimulai.

Penumpang terus dijejal, anak-anak merintih kepanasan

Mendengar percakapan antara kondektur dengan sejumlah penumpang saat menarik karcis, saya akhirnya tahu ternyata kebanyakan penumpang hari itu bukan orang-orang yang terbiasa naik bus rute Tuban-Jombang.

Ada yang bertanya penasaran, “Sampai jam berapa bus rute Tuban-Jombang (baik Widji maupun Bagong) beroperasi?”

Sebab, karena melintasi kawasan hutan sepi, banyak yang khawatir ketinggalan jam bus jika berangkat agak sore karena mengira bus tidak beroperasi hingga sore hari. Sehingga rata-rata memilih main aman: berangkat di jam-jam pagi hingga siang.

Ditambah lagi ini musim mudik dan libur lebaran. Pastilah bus sekecil itu akan penuh sesak oleh penumpang.

Kondisi di dalam bus yang berjejalan membuat kondisi di dalam bus Widji yang saya tumpangi terasa panas dan sumuk bukan main. Keringat saya bercucuran deras.

Kalau orang dewasa seperti saya saja tidak begitu tahan, apalagi anak kecil. Sejak bus beranjak dari Pasar Babat, dua bocah yang berdiri diapit kedua orangtuanya terus merintih kepanasan.

“Ya memang panas, dek. Terus mau bagaiamana?” Begitu respons sang bapak mencoba memberi jawaban realistis.

“Nanti cepet sampai kok,” Sementara begitu respons sang ibu memberi jawaban menenangkan dengan sedikit tipuan.

Namun karena perjalanan masih panjang, tak pelak bocah-bocah itu terus menagih ibunya: Kapan? Katanya cuma sebentar sampai? Sisanya adalah rintihan-rintihan kepanasan.

Baca halaman selanjutnya…

Kondisi jalanan bikin kepala pening dan mual

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 April 2025 oleh

Tags: Bus Bagongbus ke jombangbus tuban jombangbus widjiJombangLebaranmudik lebaranTuban
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Irono Jombang kota agamis yang makin rusak, anak SD tenggak miras MOJOK.CO
Ragam

Ironi Jombang Kota Agamis yang Makin Rusak, Bocah SD Tenggak Miras di Kelas

9 April 2025
THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Lebaran 2025 Lebaran Paling Aneh 10 Tahun Terakhir MOJOK.CO
Esai

Mudik Lebaran 2025 Terasa Aneh dan Berbeda: Penumpang Bus Sepi Hingga Pedagang Asongan Menghilang

4 April 2025
Menjadi tolol saat ada saudara pamer pencapaian di reuni keluarga ternyata menyenangkan MOJOK.CO
Catatan

Reuni Keluarga Jadi Ajang Saudara Pamer Pencapaian, Pura-pura Tolol sambil Menyimaknya Ternyata Menyenangkan

4 April 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
7 Ciri Pimpinan yang Menjengkelkan dan Tidak Profesional | Semenjana Eps. 10

7 Ciri Pimpinan yang Menjengkelkan dan Tidak Profesional | Semenjana Eps. 10

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Honda Supra X 125 MOJOK.CO

10 Tahun Kerja Pakai Honda Supra X 125 Karbu, Masih Jadi yang Terbaik Buat “Menaklukkan” Nasabah meski Motornya Kuno dan Lambat

20 Mei 2025
Sarung Atlas saksi kasih sayang ibu sepanjang usia MOJOK.CO

Sarung Atlas Saksi Kasih Sayang Ibu, Dari Belajar Sarungan hingga di Pelaminan

19 Mei 2025
Ujian warga plat K seperti Rembang yang merantau di Semarang MOJOK.CO

Orang Plat K Harus Hadapi Banyak Derita kalau Merantau di Semarang, Benar-benar Penuh Drama

22 Mei 2025
Kos dekat UPN Jogja, harga murah fasilitas mewah MOJOK.CO

Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu

23 Mei 2025
Kebahagiaan sesaat orangtua saat anak lolos UTBK-SNBT di kampus Bandung, dikira sibuk kuliah ternyata asyik pergaulan bebas MOJOK.CO

Kebahagiaan Sesaat Orangtua kala Anak Lolos UTBK, Dikira Serius Kuliah Malah Jadi “Aib Keluarga” karena Pergaulan

25 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.