ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
14 Mei 2025
0
A A
Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Ilustrasi - pengalaman pertama berkunjung ke Candi Borobudur. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saya hampir tak melihat wisatawan yang datang ke Candi Borobudur, Magelang sendirian. Malah, pengunjung lain merasa aneh saat melihat saya datang tanpa teman, saudara atau keluarga. Beberapa dari mereka bertanya bahkan hampir tak percaya.

Barangkali, seorang perempuan dari Jogja yang datang sendiri ke tempat wisata bersejarah seperti Borobudur, Magelang masih dianggap tabu. Saya pun mewajarinya setelah melihat suasana dan kondisi sekitaran candi yang ramai pengunjung. 

Nyaris tak ada yang sendiri. Kalaupun ada yang berniat solo traveling, mereka masih tetap berjalan rombongan dan akhirnya mengenal satu sama lain, meski sebelumnya tak kenal. Itupun, kebanyakan berasal dari turis asing.

Siang itu saya duduk di bangku yang berada di sekitaran Candi Borobudur, sambil mengamati para bhikku yang menempel sebuah stiker lingkaran merah di pinggir-pinggir pedestrian. Nantinya, stiker itu dipakai untuk mengukur jarak tempat duduk pengunjung saat perayaan Waisak pada Senin (12/5/2025).

Selain bhikku, saya juga melihat segerombolan siswa karyawisata berseragam olahraga warna hijau. Jika ditengok dari bajunya, mereka berasal dari sekolah di Sleman, Jogja. Ada juga turis asing yang berkumpul di bawah pohon rindang. Atau sekelompok keluarga yang sekadar menikmati libur panjang mereka.

Candi Borobudur.MOJOK.CO
Panitia Waisak 2025 mengklaim persiapan agenda di Candi Borobudur sudah 80 persen. (Mojok.co/Aisyah A. Wakang)

Tak lama setelah mendengarkan briefing dari tour guide, mereka bersiap naik ke lantai tiga Candi Borobudur. Sementara saya masih tak punya niat untuk naik. Takut pingsan sebelum sampai puncak, apalagi melihat cuaca di Magelang yang amat panas. 

Di tengah-tengah lamunan tersebut, seorang petugas peminjaman payung duduk di samping saya karena di lantai bawah pengunjung mulai sepi. Pengunjung sudah menaiki anak tangga dari 10 menit yang lalu.

Sendirian ke Magelang terasa aneh

“Mbaknya nggak ikut naik?” tanya seorang petung peminjaman payung bernama Mukhlas (50) kepada saya di sekitar Candi Borobudur, Magelang pada Kamis (8/5/2025).

“Oh nggak Pak, masih ngumpulin niat hehe. Panas banget soalnya,” jawab saya.

Saya pikir Mukhlas akan langsung menawarkan payungnya agar saya tidak kepanasan di atas, tapi ia justru menyemangati saya. Mukhlas yang sudah 30 tahun lebih “berdagang” di sekitaran Candi Borobudur menyarankan saya agar naik sebelum di pukul 12.00 WIB sebelum matahari benar-benar di atas kepala.

Namun, jam di gawai saya sudah menunjukkan pukul 11.47 WIB. Bikin saya makin urung untuk naik, karena kalau saya berangkat sekarang kemungkinan sampainya ya di jam 12.00 WIB. Seperti kata Mukhlas, panasnya nggak ketulung.

“Saya takut nyasar, Pak nggak tahu pintu keluar,” kelakar saya karena benar-benar tak punya semangat untuk naik.

Candi di lantai tiga. MOJOK.CO
Candi di lantai tiga. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Melihat saya yang masih bergeming, entah kenapa, dia makin berambisi. Setidaknya, agar saya mau naik tangga sampai pelataran candi. Untungnya saya tidak kesal. Itung-itung ada teman ngobrol. Rupanya Mukhlas penasaran karena melihat saya sendirian. Jarang-jarang, kata dia, ada pengunjung indo yang sendiri.

“Saya orang Surabaya, Pak. Baru beberapa bulan merantau ke Jogja. Ini juga pertama kali ke Candi Borobudur.” tutur saya.

“Sendirian?” tanya warga asli Kabupetan Borobudur, Magelang tersebut.

“Nggih, Pak.”

“Tenan tho? (beneran kah?) Ada tugas kuliah po? Bek ne (barangkali) saya bisa bantu.”

“Enggak, Pak. Liburan saja.”

“Oooh. Naik saja lah Mbak kalau gitu, sapa tahu ketemu jodoh,” kelakar pria baruh baya tersebut. Saya pun hanya tertawa hingga obrolan kami mengalir begitu saja.

Baca Halaman Selanjutnya

Amanat dari warga lokal Magelang 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2025 oleh

Tags: candi borobudurmagelangrekomendasi healingWaisakwisata ke Candi Borobodur

Iklan
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Berkah Waisak 2025 bagi Candi Borobudur Magelang MOJOK.CO
Kilas

Berkah yang Terasa dari Waisak 2025 di Candi Borobudur

11 Juni 2025
stairlift, candi borobudur.MOJOK.CO
Aktual

Coba-coba Naik Stairlift di Candi Borobudur, Bakal Jadi Fasilitas Permanen?

29 Mei 2025
kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO
Sosial

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
candi borobudur.MOJOK.CO
Sosial

Adanya Stairlift Bikin Jatah Wisatawan yang Boleh Naik Candi Borobudur Naik Tiga Kali Lipat 

27 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025
Setelah 6 Tahun Merantau ke Luar Jawa, Saya Jadi Takut untuk Kembali Kerja di Jakarta MOJOK.CO

Setelah 6 Tahun Merantau ke Luar Jawa, Saya Jadi Takut untuk Kembali Kerja di Jakarta

11 Juni 2025
Temani pacar dari gagal CASN dan nganggur, setelah jadi ASN malah ditinggal bahagia dengan orang lain MOJOK.CO

Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

17 Juni 2025
pengalaman pertama naik krl jogja-solo, klaten.MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun

13 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.