Joko Riyanto (55) tak mampu menahan rasa harunya. Warga Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kudus ini nyaris menitikan air mata saat menghadiri acara serah terima bantuan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) pada Kamis (24/4/2025) siang.
Pria yang berprofesi sebagai tukang angkut sampah ini merupakan salah satu penerima manfaat dari program yang dicanangkan oleh PT Djarum dan Polytron itu. Dalam acara tersebut, Joko bersama 91 penerima manfaat lainnya menghadiri acara seremonial di Pendopo Kabupaten Kudus.
“Saya ini penghasilan bulanannya tak tentu, Mas. Paling banyak sejuta per bulan. Sementara rumah saya hampir ambruk, kalau hujan bocor sana-sini,” ujarnya saat Mojok temui seusai acara seremonial.
“Saya benar-benar berterima kasih kepada pihak-pihak yang memberi bantuan. Soalnya saya sudah tua, tidak ada muluk-muluk harapan, Mas. Cuma berharap tempat tinggal nyaman, dan sekarang alhamdulillah terwujud,” sambungnya.

Kado manis 74 tahun PT Djarum bagi masyarakat Kudus
Sebagai informasi, 92 bantuan RSLH ini merupakan tahap 1 dari target 300 rumah yang akan direnovasi oleh PT Djarum sepanjang 2025. Setiap rumah direnovasi dengan anggaran Rp55 juta.
Pada tahap I ini, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Kudus yang masyarakatnya menjadi penerima manfaat. Antara lain 25 rumah di Kecamatan Bae, 14 rumah di Kecamatan Gebog, 22 rumah di Kecamatan Jati, dan 31 rumah di Kecamatan Kaliwungu.
General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto menyebut, serah terima RSLH kepada 92 warga Kudus merupakan bakti PT Djarum yang selama 74 tahun terakhir telah bersinergi bersama masyarakat membangun Kota Kudus.
“Tanggal 21 April kemarin, PT Djarum tepat berusia 74 tahun. Semoga Peresmian RSLH ini menjadi kado manis dari perusahaan bagi masyarakat sekitar yang telah bersinergi dengan baik selama bertahun-tahun dalam membangun kota tercinta ini,” ujar Achmad Budiharto dalam sambutannya.
“Kami berharap, upaya pengentasan kemiskinan ekstrem ini dapat terus dijalankan dengan dukungan dari pemerintah daerah. Sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan,” imbuhnya.

Seperti dijelaskan Achmad Budiharto, program kolaboratif ini dijalankan dengan dukungan dari Bappeda Kabupaten Kudus serta Dinas PKPLH Kabupaten Kudus. Hunian yang direnovasi sendiri mengacu pada tiga aspek dasar, yakni aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali.
Meningkatkan kualitas hidup warga
Sementara itu, Chief Executive Officer Polytron Hariono, menegaskan bahwa partisipasi dalam program renovasi rumah tidak layak huni ini merupakan perwujudan dari nilai inti perusahaan. Yakni tanggung jawab sosial yang peka dan peduli terhadap masyarakat serta lingkungan.
Dengan tiga pabrik yang beroperasi di sekitar area Kudus, yaitu Krapyak, Sidorekso, dan Sayung, Polytron merasa memiliki keterhubungan dengan masyarakat sekitar untuk berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
Program itu juga menjadi bagian dari rangkaian perjalanan 50 tahun Polytron di Indonesia yang tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga kebermanfaatan sosial.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sendiri mendukung penuh upaya PT Djarum dan Polytron yang berkomitmen mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program RSLH. Diharapkan, dengan hunian yang baik akan mendorong produktivitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.
“Upaya PT Djarum dan Polytron merenovasi bahkan membangun ulang rumah warga tidak mampu merupakan bentuk nyata peran pihak swasta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami berharap, program ini konsisten dilakukan sehingga manfaatnya semakin dirasakan dan kualitas hidup masyarakat Kudus meningkat,” pungkasnya. ***
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kudus: Kota Sekecil Itu Berjibaku agar Tak Jadi “Kota Sampah” di Jawa