Komunitas pengemudi online di Jogja dan Jawa Tengah menolak wacana merger Grab dengan GoTo. Wuri Ramawati selaku koordinator komunitas ini bahkan meminta Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mengintervensi rencana tersebut.
Situasi buruk jika Grab dan GoTo merger
Menurut Wuri, merger dua perusahaan ini akan mengakibatkan efisiensi yang akan membuat mitra mengalami pemutusan kontrak sepihak. Selain itu, merger juga akan membuat munculnya kebijakan-kebijakan lain yang merugikan pengemudi online.
“Kepada Bapak Presiden, kami mohon para pemangku kebijakan untuk menginternvesi rencana akuisisi tersebut dengan mempertimbangkan asset asli bangsa Indonesia. Kami yakin para pemangku kebijakan pasti menggunakan hati nuraninya untuk mendengar keluhan kami,” ungkap Wuri pada Sabtu (10/5/2025).
Di sisi lain Wuri juga menyoroti jika GoTo yang merupakan perusahaan asli Indonesia diakuisisi olehGrab yang merupakan perusahaan asing, akan berdampak buruk terhadap pendapatan negara. Hal ini karena saham-saham yang seharusnya menjadi milik bangsa Indonesia akan menjadi milik negara asing.
“Untuk itu kami menolak rencana akuisisi atau merger ini karena banyak hal yang kurang menguntungkan baik bagi driver ataupun bagi NKRI,” tambah Wuri.
Ledakan pengangguran
Sebelumnya, Koalisi Ojol Nasional atau KON juga menyatakan penolakannya terhadap wacana merger Grab-GoTo. Ketua KON Andi Kristiyanto menyatakan akan terjadi ledakan pengangguran jika merger benar-benar terjadi.
“Pemerintah harus segera hadir sebagai regulator dan sebagai pengawas untuk menyelamatkan penyelenggaraan bisnis transportasi online ini agar tidak terjadi ledakan pengangguran akibat dari merger Grab-Gojek,” ungkapnya, Jumat (9/5/2025).
Tidak hanya itu merger ini membuat kesejahteraan dan pendapatan driver berkurang,” sambungnya.
Pekan ini, wacana merger antara dua raksasa industri ride-hailing Grab-GoTo marak diperbincangkan. Grab diketahui tengah menyiapkan dana sebesar Rp33 Triliun untuk menguasai GoTo.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA: Grab Hemat bikin Penumpang Bahagia, Tapi Driver Makin Menderita karena Harus Bayar Lagi kalau Tak Mau Orderan Sepi atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan