Belajar dari Young Lex, Gimana Cara Manajemen Haters yang Sukses

MOJOK.CO – Young Lex suka dengan citra antihero yang dibikinnya agar lebih dikenal khalayak ramai. Memang untuk gampang diingat orang lain, manusia harus menjadi yang terbaik, atau jahat sekalian.

Di tengah drama politik yang memanas, ada satu kejadian yang tidak penting-penting amat jika dibandingkan dengan uang “mahar” Sandiaga Uno sebagai cawapres dari capres Prabowo Subianto untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, kejadian ini juga tidak kalah seru dibahas daripada plot twist yang dibuat Jokowi dengan menggandeng Kiai Ma’ruf Amin alih-alih Mahfud MD. Dan fenomena itu adalah Samuel Alexander Pieters atau biasa dikenal sebagai Young Lex.

Di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu, Young Lex sempat mengunggah foto wajahnya yang babak belur kayak bubur ayam Cirebon diaduk-aduk. Menurut caption yang ditulisnya, komuknya bisa bonyok begitu karena berantem dengan K-popers garis keras featuring security.

Wadaw. Seriusan nih?

Ya nggak lah. Sama Young Lex apa sih yang serius?

Nyatanya tiga hari setelah bikin heboh posting wajah babak belur, Young Lex malah koar-koar bahwa itu semua cuma hoax. Alasannya juga ajaib, dirinya mengaku bikin hoax untuk kasih edukasi ke netizen bahwa hoax itu nggak baik. Setdah, kayak penyuluhan jauhi narkoba tapi malah kasih contoh pakai narkoba.

Lagian, bagaimana bisa Young Lex menuduh K-popers melakukan kekerasan begitu? Setahu saya, mayoritas K-popers itu cewek-cewek. Kalau pun ada yang cowok, biasanya hatinya juga lembut. Ya, contohnya, Redaktur Mojok, Aprilia Kumala. Semarah-marahnya Mbak Lia sama Young Lex, masa iya bakalan main tangan? Paling banter Mbak Lia kasih tebak-tebakan.

“Candi, Candi apa yang ikut pilpres?”

“Candiaga Uno. Xixixixi. Mamam!”

Apa Young Lex ini tidak belajar dari drama Setya Novanto yang disutradarai oleh Fredrich Yunadi? Apa untungnya bagi Young Lex? Mau menaikkan elektabilitas, lantas membuat poros ketiga, dan nyapres nggandeng Awkarin? Menyaingi “Revolusi Mental” Jokowi dengan mencanangkan “Revolusi Anjay”? Atau jangan-jangan Young Lex ingin kayak Setnov, yang hidupnya berakhir dengan enak di Lapas Sukamiskin sambil baca terjemahan kitab suci?

Selama ini, nettitude (internet attitude) Young Lex memang secara alamiah dan terbukti secara klinis bikin dia punya banyak haters. Apalagi dia pernah terang-terangan membuka aibnya tentang apa yang dilakukannya ketika sendirian di kamar mandi. Parahnya, aib ini membawa-bawa nama sebesar Lisa BLACKPINK. Pernyataan kontroversial ini jelas memicu amarah para K-popers yang merasa idolanya terancam, serta feminis yang menentang aktivitas perempuan-hanya-dijadikan-objek.

Imbas dari kekompakan K-Popers memboikot, Young Lex batal diundang meet and greet Lisa BLACKPINK yang digelar oleh Shopee. Ya gimana, kapasitas seperti Young Lex ini memang cocoknya ikut meet and greet Bowo Alpenliebe. Kalaupun ketemu Lisa, tidak akan sesuai harapannya. Begitu tahu Young Lex sering berfantasi tentang dirinya, bisa saja Lisa bakalan berubah jadi kayak Naysila Mirdad di sinetron Pelakor, “Jangan sentuh aku! Jangan sentuh aku! Aku jijik sama Mas. Aku benci.”

Padahal bersama Hotman Paris, Young Lex ini pernah ikut-ikutan kampanye film Aib #Cyberbully. Lah kenapa dia malah yang buka aibnya sendiri? Akibatnya ya dia jadi korban cyberbully dong, bijimana sih? Seharusnya, sebagai buzzer film, baca materi campaign juga dong, Bang. Masa aib sendiri dibuka-buka biar kena cyberbully? Situ buzzer apa tiang lempar jumrah sih sebenarnya? Curiga saya.

Netizen melakukan cyberbully sebenarnya juga bukan tanpa alasan. Pasti ada penyebab benih-benih kebencian itu tumbuh di hati mereka yang suci. Alasan Young Lex di-bully mungkin karena sombong. Sulit juga sih bagi dirinya untuk tidak sombong. Sebab dia merasa sudah sukses dibandingkan sewaktu masih jadi office boy. Lha sekarang dia sudah punya office sendiri, Boy!

Young Lex juga sering sembarangan kalau ngomong. Beberapa kali Young Lex nyenggol rapper lain, salah satunya adalah Iwa K sang pelopor musik rap tanah air. Iwa K pun balas menyebut juniornya tersebut sebagai “semangka tanpa biji”. Si junior tidak membalas, tapi bikin lagu dengan menyebut dirinya sendiri “tatoan tapi tak pakai narkoba”. Tak lama kemudian, Iwa K ditangkap polisi karena bawa ganja.

Yong Lex: 1

Iwa K: 0

Sasaran Young Lex selanjutnya adalah Rich Brian yang saat itu masih memakai nama Rich Chigga. Rich Brian sudah dikenal di mancanegara sebagai rapper Indonesia yang piawai nge-rap pakai Bahasa Inggris. Pada hari ulang tahun rapper bernama asli Brian Imanuel itu, Young Lex mengucapkan selamat. Namun, ucapannya bikin kesel.

“Selamat ulang tahun, Rich Chigga. Semoga sukses di Amerika. Biar gue yang berkuasa di Indonesia! Haha!”

Baru jadi rapper aja udah berniat makar nih orang. Halo, halo, Pak Presiden?

Ternyata Young Lex sudah merencanakan dirinya akan menyandang citra antihero agar lebih dikenal khalayak ramai. Memang untuk gampang diingat orang lain, manusia harus menjadi yang terbaik, atau jahat sekalian. Karena sadar dirinya tidak akan menjadi yang terbaik—karena udah ada Saykoji, Young Lex pilih tampil burik, eh buruk.

Sampai saat ini Young Lex bisa menyambung hidup dari kebencian orang lain. Plis, jangan berhenti membencinya. Sebab, selain produktif berkarya, dia dituntut juga untuk punya haters banyak. Bahkan dia sampai punya soft-skill tentang manajemen haters; bagaimana caranya agar tetap dibenci orang banyak. Semakin banyak, semakin bagus. Semakin di-bully, semakin kaya.

Cara manajemen haters ala Young Lex berbeda dengan Hotman Paris. Bang Hotman selalu gatal tiap ada orang yang nyinyir di kolom komen IG beliau. Balasannya, Bang Hotman memamerkan dirinya sedang enjoy life and enjoy darling di Bali. Ditutup dengan motivasi untuk followers agar giat bekerja supaya kaya seperti dirinya. Seolah-olah Bang Hotman ingin iri di hati para pembenci hilang dan beralih menjadi fans setianya.

Di Instagram Bang Hotman tidak ada tempat untuk haters. Namun, untuk fans Hotman Paris yang cantik-cantik, pasti bakalan di-upload fotonya di feeds.

Beranjak ke level selanjutnya, ada Master Deddy Corbuzier yang lebih galak dalam menghadapi haters.  Beberapa kali Master Deddy mencari orang-orang yang mengganggunya di internet. Dengan bantuan polisi, Master Deddy bisa face-to-face dengan orang-orang yang ingin ditemuinya untuk diberi pelajaran. Sebagai host yang dapat duit banyak dari talk show Hitam Putih, pastilah sangat mudah bikin para haters hitam pucat.

Cara ini ternyata ditiru oleh Uus, stand up comedian yang mirip Saitama One-Punch Man. Uus mengundang orang yang mengatainya di Instagram untuk ditraktir makan. Urusan traktir makan satu orang haters bukanlah perkara besar bagai wayang OVJ yang honornya lebih lucu daripada selera humornya yang receh.

Setelah kenyang, ternyata sang haters tidak berani berkata kasar kepada komika berkepala pelontos itu. Dari sini, saya menarik pesan moral: jangan mengganggu kehidupan artis berkepala botak yang uangnya banyak dan ganggulah artis yang kehidupannya bersandar dari kebencian kita.

Eh, sebentar, Young Lex itu termasuk artis nggak sih?

Exit mobile version