Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR

Alexander Arie oleh Alexander Arie
25 Agustus 2015
0
A A
Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR

Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Bahwasanya LDR-wan dan LDR-wati di Indonesia maupun seantero bumi nan fana merupakan spesies yang tidak bisa diabaikan sejentikpun. Mereka bukan hanya pelaku Long Distance Relationship, mereka juga kaum-kaum yang Lunglai Dibuai Rindu, kadang-kadang Lupa Dengan Rumah, hingga pada akhirnya terbentuk Lelah Dikibulin Relationship. Dan kini, di Indonesia nan ijo royo-royo ini, LDR telah termanifestasi dalam Loncatan Dolar atas Rupiah yang ditandai dengan tembusnya dolar di angka Rp. 14 ribu rupiah. Iya, sama-sama LDR juga.

Kaum LDR sangat variatif, mulai dari yang sekadar korban mbribik di Twitter dan Pesbuk, teman SMA yang akhirnya terpisah karena pilihan kampus, ditinggal kuliah ke London (kayak saya), anak Bojonggede dan Cisauk yang mengaku LDR, hingga para PNS yang sudah-makan-singkong-masih-harus-PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) karena ditempatkan di kota yang bukan domisili keluarganya hingga Tunjangan Kinerja habis tandas hanya demi menambah profit PT KAI. Maka, jangan abaikan mereka.

Tanyakan kepada para pelaku LDR ini tentang melemahnya Rupiah. Mereka pasti sangat-sangat mahfum, karena ternyata fenomena LDR yang bermakna Loncatan Dolar atas Rupiah adalah wujud nyata dari LDR yang katanya berarti Long Distance Relationship itu.

Coba perhatikan kaum-kaum LDR itu, apalagi yang di Fesbuk atau Twitter, mereka adalah korban rayuan gombal khas linimasa, ketika emotikon :-* lebih bermakna dari kecupan yang sebenarnya. Digoda, dibuai, dirayu, hingga akhirnya mau. Yes, mau mengikat komitmen kepada orang yang kadang-kadang ketemu saja belum, apalagi mencium bau keteknya! Buaian dari rayuan cenderung nisbi itu kurang lebih sama dengan masa-masa lemahnya dolar dahulu saat Uwak Sam sedang krisis. Buaian yang membuat kita lupa bahwa Uwak Sam juga berbenah diri. Sedikit sekali yang memperhatikan, sejak Uwak Sam mulai beres-beres itu, Rupiah melemah dengan sangat perlahan. Terlena, kalau kata anak kekinian dan galau menahun: Pas PDKT kan gitu, semua dianggap sempurna, semua adalah surga, semua karena cinta. Karena cinta juga akhirnya jadian. Makan tuh cinta.

Ketika Rupiah mulai goyah, kita sadar bahwa kondisi ini disebabkan oleh kondisi regional hingga global. Mulai dari suasana geopolitik, pergerakan ekonomi Tiongkok, meningkatnya jumlah kaum jomblo, bangkitnya 2D, hingga harga minyak dunia yang sudah turun (tapi Premium tetap 7000-an). Poinnya adalah tergantung lingkungan, sama persis dengan LDR.

Baca Juga:

Mitos Rupiah: Gambar Wayang Negara bakal Geger, Gambar Presiden Dia bakal Lengser

Long Distance Marriage di Masa Pandemi Bukan LDR dan Sekadar Menahan Sange

Nilai Tukar Rupiah Melemah sampai Rp1.000 dalam Sehari: Mengapa dan Apa Dampaknya

Mempertahankan LDR itu harus sejalan dengan kondisi lingkungan. Ketika sedang hujan lebat di Jakarta dan air menggenangi Kampung Pulo, adalah mimpi bagi saya untuk bisa Skype-an dengan kekasih di London. Kala tanggal tua dan belum gajian, maka aktivitas tersebut juga urung dilakukan karena perkara ketiadaan pulsa. Jelas sekali, baik LDR maupun pelemahan rupiah adalah sesuatu yang sangat tergantung dengan lingkungan sekitar.

Relevan dengan Lunglai Dibuai Rindu, maka konsep LDR itu sebenarnya baru akan berjalan baik ketika ada momen untuk ketemu. Mau sampai kapan bertukar emotikon cium-ciuman tanpa bertukar liur? Akan sampai kapan pula bersayang-sayangan hanya dengan membelai layar LCD dan bukan punggung kekasih

Ketemu adalah poin, dan poin itu kadang jadi pertentangan kaum LDR. Ketika tidak ketemu 3 bulan, misalnya, salah satu mulai mengeluh, “kapan dong kita ketemu?”. Berhubung pihak di seberang sedang bokek karena kebanyakan main ke Mangga Besar, mengelaklah dia. Salah satu modus untuk mengelak adalah dengan melakukan perbandingan dengan yang lebih payah. Lantas muncul pernyataan, “Sayang, yang LDR kan bukan cuma kita. Yang nggak ketemu lama juga bukan cuma kita. Tetangga aku, si Ringgito sama si Yuanita itu nggak ketemunya sudah 4 bulan lho, kita kan baru 3 bulan”. Argumentasinya sama saja toh dengan argumentasi pemerintah tentang pelemahan Rupiah? Sama-sama menderita kok bangga.

Dan konsekuensi logis dari LDR itu hilangnya konsep kehadiran sebagai elemen penting dalam hubungan percintaan. Tidak ada kekasih yang akan melindungi ketika hampir kena jambret—paling-paling kirim emotikon tangan mengepal. Tidak ada kekasih yang berada di tepi lapangan futsal untuk memberi semangat. Tidak ada kekasih yang bisa ditanyai tentang baju-mana-yang-lebih-bagus-padahal-aku-sih-udah-milih. Pun tidak ada bahu yang tersedia untuk menampung air mata. Ketika dicurahkan dalam teks WhatsApp, “kamu sih nggak ada di sini”, jawaban yang kemudian muncul adalah, “aku ada di situ sayang, menemani kamu, cuma fisik aja kok yang nggak ada”. Aktualnya, fungsi bahu digantikan oleh guling.

Ya, dalam hubungan LDR, selalu saja upaya meniadakan jarak dengan berkata bahwa dia sebenarnya ada di dekat kekasihnya. Bank Indonesia juga bilang begitu, kami ada di pasar. Bilangnya sih ada, tapi apakah terasa?

Ketika kawan saya setengah mati mengurus mutasinya agar bisa dekat dengan keluarga, sebenarnya saya melihat adanya jawaban. Sebuah hubungan itu tidak mungkin selamanya LDR. Harus ada titik temu, salah satu pihak harus mengalah untuk bisa bersatu. Jika tidak, salah-salah yang muncul adalah titik jemu.

Maka, pertanyaan ‘sampai kapan?’ adalah hal yang selalu menjadi inti dari LDR. Mau sampai kapan terus-terusan PJKA Jakarta-Solo? Mau sampai kapan ber-Skype-an doang Jakarta-London? Mau sampai kapan mesra-mesraan cuma di Path karena beda jarak Jakarta-Ambon? Pertanyaan khas LDR ini juga adalah pertanyaan khas rakyat jelata kayak saya untuk Pak Agus Marto, Pak Darmin, Pak Bambrod, dan terutama Pak Jokowi, “Sampai kapan, Pak?”

Dulu, ketika saya masih LDR sama mbak mantan, pernah terjadi kisruh. Untuk memperbaikinya, saya datang dari Palembang ke Jogja, ajak ketemu, ajak ngobrol, ajak makan. Namun konteks inilah yang tidak relevan dengan Loncatnya dolar atas Rupiah. Kita tidak bisa mengajak dolar makan-makan satu kali, dua kali, tiga kali, sampai lima puluh kali sampai kemudian dia mau turun dari angka-yang-serupa-nomor-pesan-ayam-goreng-khas-Uwak-Sam ke angka-yang-sejalan-dengan-doa-bersama-270-juta-penduduk-Indonesia-di TV-TV-nasional.

Hidup LDR itu memang sudah susah, masihlah ditambah melemahnya Rupiah. Walau begitu, syukur masih ada kaum yang berbahagia dengan Loncatnya dolar atas Rupiah. Kaum yang dengan volume maksimal selalu bertanya kepada kawan kantor maupun kenalan barunya: Pemilu kemaren milih siapa?

Tags: DolarLong Distance RelationshipRupiah
Alexander Arie

Alexander Arie

Universitas Indonesia. Tinggal di Jakarta. Asli Bukittinggi.

Artikel Terkait

Mitos Rupiah: Gambar Wayang Negara bakal Geger, Gambar Presiden Dia bakal Lengser

Mitos Rupiah: Gambar Wayang Negara bakal Geger, Gambar Presiden Dia bakal Lengser

6 November 2021
Long Distance Marriage di Masa Pandemi Bukan LDR dan Sekadar Menahan Sange MOJOK.CO

Long Distance Marriage di Masa Pandemi Bukan LDR dan Sekadar Menahan Sange

30 Mei 2020
Nilai tukar rupiah melemah MOJOK.CO

Nilai Tukar Rupiah Melemah sampai Rp1.000 dalam Sehari: Mengapa dan Apa Dampaknya

20 Maret 2020
5 Alternatif Uang Kembalian Selain Permen Biar Nggak Monoton

5 Alternatif Uang Kembalian Selain Permen Biar Nggak Monoton

4 April 2019

LDR Itu Sulit dan Penuh Risiko, Nggak Semudah Tips Suksesnya

21 Januari 2019
Tidak Seperti Politisi Lain, Sandiaga Uno Coba Bantu Nilai Rupiah Tidak Anjlok di Hadapan Dolar

Jadi Bahan Olok-olokan, Sandiaga Uno Minta Pernyataannya Soal Tempe Setipis ATM Jangan Dibully

11 September 2018
Pos Selanjutnya
Pesan Bang Haji Rhoma Irama untuk Gubernur Ahok

Pesan Bang Haji Rhoma Irama untuk Gubernur Ahok

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR

Melemahnya Rupiah adalah Manifestasi dari LDR

25 Agustus 2015
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022

Terbaru

ibu menyusui mojok.co

Butuh Dukungan, Mayoritas Ibu Menyusui Kurang Bahagia Selama Pandemi

11 Agustus 2022
gondomanan mojok.co

Penataan, Simpang Empat Gondomanan akan Bebas Kabel

10 Agustus 2022
Mu Kalah Hingga Jkt48 Rayakan 10 Tahun Dengan Hadirkan 122 Member!

MU Kalah hingga Jkt48 Rayakan 10 Tahun dengan Hadirkan 122 Member!

10 Agustus 2022
SMAN 1 Banguntapan, Bantul Yogyakarta

Sanksi Disiplin Tetap Berjalan, SMAN 1 Banguntapan Berdamai dengan Orang Tua

10 Agustus 2022
motif penembakan brigadir j mojok.co

Sensitif, Motif Penembakan Brigadir J Belum Diungkap

10 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In