5 Hal yang Bisa Dibagikan Timses Kampanye Pilpres Selain Nasi Bungkus

MOJOK.CO Bukankah di dunia ini ada banyak hal yang tak kalah seksinya dibanding nasi bungkus yang bisa dibagikan timses kampanye???

Menjelang Pilpres 2019, strategi masing-masing timses alias Tim Sukses kedua kubu capres dan cawapres kian beragam saja. Tempo hari, seseorang menuliskan adanya “serangan fajar”, yaitu agenda kampanye timses untuk membagi-bagikan nasi bungkus kepada masyarakat sekitar.

Apakah ini salah? O, tidak—kan lumayan kita dapat makanan gratis. Hanya saja, Mojok Institute bertanya-tanya: apa nggak bosan kalau acaranya cuma bagi-bagi nasi bungkus saja??? Bukankah di dunia ini ada banyak hal yang tak kalah seksinya dibanding nasi bungkus???

Berangkat dari kegelisahan ini, tim riset Mojok Institute sudah bangun pagi lalu tidur lagi demi menyusun hal-hal apa saja yang sebaiknya dibagikan oleh timses selain nasi bungkus.

1. Kalender Bulan April

Mengingat Pilpres 2019 bakal dilangsungkan pada bulan April, beberapa orang dalam timses kampanye mungkin berpikir rasanya akan sia-sia kalau membagi-bagikan kalender karena bulan Januari sampai Maret sudah bakal berlalu. Lagi pula, kalau ternyata capres dan cawapres mereka kalah, sayang dong biaya produksinya untuk mencetak bulan-bulan berikutnya sampai tahun 2019 habis!

Oleh sebab itu, bolehlah timses kampanye kedua kubu membagi-bagikan kalender printilan, alias kalender yang hanya berisi bulan April saja. Agar kreatif, semua tanggal ditulis dengan unsur angka 17 (tanggal pelaksanaan Pilpres 2019 adalah 17 April), misalnya tanggal 1 ditulis dengan “17-16”, tanggal 5 ditulis dengan “17-12”, tanggal 27 ditulis dengan “17+10”, dan seterusnya.

Yaaah, itung-itung, sekalian belajar Matematika, lah~

2. Pulsa atau Kuota Internet

Di zaman sekarang, hidup tanpa cinta pulsa tentu rasanya bagai taman tak berbunga. Mau buka Instagram, nggak bisa scrolling. Mau buka Twitter, lini masa juga macet. WhatsApp sepi, LINE apalagi. Pokoknya, mati gaya, lah.

Nah, di sinilah seharusnya timses kampanye mengisi celah ke-mati-gaya-an itu. Daripada nasi bungkus lagi dan lagi, kenapa nggak bagi-bagi voucher pulsa aja di pinggir jalan, Pak, Bu? Kan lumayan kalau nanti pulsanya dipakai warga untuk mengunggah foto aksi kalian ke media sosial~

3. Followers

Karena pulsa atau kuota internet menjadi penting dewasa ini, kita tentu sama-sama paham bahwa eksistensi seseorang di dunia maya menjelma menjadi sesuatu yang tak kalah penting. Kini, orang-orang berlomba memiliki jumlah pengikut alias followers sebanyak-banyaknya, bahkan sampai ada yang jual followers segala!

Timses kampanye semestinya bisa bekerja sama dengan penjual followers itu, baik followers aktif maupun pasif. Soalnya, ternyata adaaaaa saja orang yang memang terobsesi punya followers hingga ribuan demi mendukung karier masa depannya sebagai selebgram dan selebtwit. Ini mungkin kedengeran remeh, tapi nggak ada salahnya dicoba, loh, Ses, Timses!

4. Spotify Premium

Bukan iklan, bukan sihir artikel berbayar, tapi saya rasa kita semua bisa sepakat betapa aplikasi pemutar musik semacam Spotify dan JOOX kini telah mendominasi kehidupan kita (hah, kita???). Yang menjadi lucu, sebelum akun tersebut diubah jadi premium, iklan bakal sering terdengar di sela-sela kita memutar lagu. Suara iklan di Spotify ini konon bahkan lebih dihafal anak-anak muda di Indonesia daripada lagu-lagunya—sebuah bukti bahwa kebanyakan dari kita belum memiliki Spotify premium.

Nah, sebagai upaya merangkul milenial, apakah kedua kubu timses ini nggak punya rencana untuk giveaway Spotify premium, alih-alih nasi bungkus lagi dan lagi???

5. Quote Cinta

Kebutuhan konten untuk keperluan branding diri sendiri di media sosial kini cukup menggila. Orang-orang berlomba menulis dan mengunggah sesuatu yang menarik perhatian banyak orang demi mendapatkan engagement tinggi dari orang lain.

Dari sekian banyak jenis post yang wara-wiri di lini masa, ada satu jenis konten yang seolah tak pernah sepi peminat: quote-quote cinta—konon, yang lebih menyedihkan, bakal lebih laris dan dicari.

Untuk poin yang satu ini, timses kampanye mungkin bisa berkonsultasi dengan penulis-penulis quote cinta yang sudah eksis di dunia maya sebelumnya, mulai dari Fiersa Besari sampai pentolan kru Mojok yang baru saja merilis buku Perihal Cinta, Kita Semua Pemula: Ali Ma’ruf.

Kenapa hal ini penting? Ya soalnya gini: perihal cinta, kita memang pemula. Tapi, perihal kampanye yang diinginkan milenial, Anda-Anda ini sepertinya lebih pemula, Pak, Bu.

Exit mobile version