Jual Casing Hape Dikira Jual Hape. Yang Jualan Nakal, yang Beli Kurang Pintar

jual casing hape dikira jual hape murah online shop txt dari olshop drama olshop literasi pembeli kurang teliti seller nakal testimoni kocak buyer mojok.co

jual casing hape dikira jual hape murah online shop txt dari olshop drama olshop literasi pembeli kurang teliti seller nakal testimoni kocak buyer mojok.co

MOJOK.CO Ada orang yang jual casing hape dikiranya jual hape di olshop. Gimana lagi, darurat literasi memang bisa jadi opportunity. Namanya juga bisnis.

Ini bukan pertama kalinya saya menyaksikan kelucuan transaksi belanja online yang disebarin di Twitter. Kemarin, sempat ada yang jual foto kamera, iya yang dijual fotonya, bukan kameranya. Lalu seorang calon pembeli bertanya untuk memastikan apakah produk tersebut adalah kamera apa cuma fotonya aja.

Si penjual iseng ini lalu menjawab dengan jujur kalau dia menjual fotonya aja. Drama itu diakhiri saling memuji kejujuran penjual dan kejelian pembeli. Lucu sekali, pengin standing ovation.

Namun ternyata ada yang lebih kocak, karena pada suatu lapak, ada yang jual casing hape. Tapi sebagian pembeli mengira doi jualan hape. Padahal sudah tertera lho kalau si penjual emang jualan cover hape. Testimoni bintang satu di toko ini juga nggak kalah banyak. Kok ya masih ada yang dengan gobloknya beli dan mengira ini memang hape yang dijual murah. Hm, ingin standing ovation tapi sambil jungkir balik.

Saya sebenarnya bimbang untuk menentukan kejadian kocak ini salahnya siapa. Dibilang salah yang jual casing hape juga bukan, karena dia memang menyertakan keterangan dengan benar. Walau diakui atau tidak si penjual memang memanfaatkan ketidaktelitian buyer yang males baca dan darurat literasi. Kebodohan sejak dulu bisa diuangkan memang.

Ttt-tapi…

Namanya juga bisnis. Bisnis adalah perihal melihat peluang di antara hiruk pikuk, melihat celah di antara kerapatan. Nah, berarti bisa nyalahin orang yang jual casing hape nggak? Nggak.

Sementara kalau mau nyalahin pembeli kok agak jahat. Dalam kasus ini yang dirugikan ya mereka. Berharap menemukan harta karun karena kebeulan ada yang jual casing hape murah, berujung ngowoh karena ternyata yang dia beli cuma casingnya aja.

Herannya, ini kan soal duit yang sebenarnya nggak sedikit. Soal barang yang hendak dibeli dari orang yang tidak dikenal. Kok ya masih pada males baca testimoni dan teliti dengan nama barangnya sih? Mohon maaf nih beb, saya aja walau cuma beli talenan dan pisau via market place, deskripsinya saya baca sampai tuntas. Testimoninya juga saya cek dan foto produk yang difoto pembeli sempat saya zoom in zoom out biar makin yakin kalau si talenan memang sesuai dengan yang saya harapkan.

Saya nggak mau barang yang datang malah talenan liliput.

Entah saya termasuk OCD sama barang belanjaan atau memang super teliti sama hal yang belum pasti. Tapi minimal, kalau ada yang jual casing hape saya nggak bakal mengira dia jual hape. Ketelitian bakal menyelamatkan kantong saya dari petaka.

Maka, sadarlah wahai pembeli. Jangan malas-malas lah buat baca. Saya tahu kamu kalau lihat tautan link artikel di lini masa juga cuma baca judul dan kutipan lalu menyimpulkannya kan? Ikutan komen dan join keributan. Berasa udah tahu semua padahal baca satu dua paragraf aja males banget hilih. Nah, tapi perkara jual beli casing hape dan barang-barang lain ini soal duitmu lho, hey. Masak sih masih cuek dan tetap malas baca. Iqro, Milea, iqro!

Pro tips buat para calon pembeli:

Pertama, baca nama barangnya dengan baik. Benarkah itu benda yang kalian inginkan? Jangan cuma geser-geser fotonya dan tergiur dengan harganya yang tergolong murah dong.

Kedua, pastikan harga barangnya wajar. Kalau ada yang jual iPhone 11 seharga kerupuk padahal nggak ada program promo apa pun, memang mau tetap dijabanin? Riskan lho, beb. Jual casing hape samsung aja masih banyak yang kecele.

Ketiga, kalau harganya murah banget dan pengin tetap beli dengan aman, salah satu cara ngecek validitas tokonya adalah melihat testimoni dan penilaian dari pembeli sebelumnya. Ingat, ini berlaku buat toko-toko online di market place kayak Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dkk lho ya. Perkara online shop yang cuma kasih testimoni screenshot dan ngepost di Instagram itu lain hal dan rawan pemalsuan.

Keempat, kalau masih belum yakin jangan ragu buat chat penjualnya. Pastikan kalian yakin pas mau bayar. Lagian keburu-buru bakal dipakai apa, ngechat penjual satu dua jam juga dibalas kok. Yang sabar ya buyer bijak.

Kalau sudah jadi pembeli yang punya literasi, ada yang jualan casing hape tapi cosplay jualan hape semurah apa pun kamu bakal langsung tahu. Insting akan terbentuk dengan sendirinya.

Maka sebijak-bijaknya pembeli itu ya yang nggak malas buat meneliti, paham literasi dan nggak melakukan hit and run. Contoh nih Pak Fadli Zon yang ngelike postingan rendang lalu berujung membeli. Mana transfer duitnya dilebihin lagi. Sungguh pembeli idaman yang bakal meramaikan ranah belanja online Indonesia.

BACA JUGA Shopee Lebih Disukai Cewek dan Tokopedia Disukai Cowok, kok Bisa Gitu? atau artikel lainnya di POJOKAN.

Exit mobile version